Makassar, Dana Pensiun Pemberi Kerja Ukhuwah UMI menggelar Seminar dan Rapat Kerja Nasional Ikatan Dana Pensiun Islam Indonesia (IDPII). Acara Seminar Nasional yang bertajuk “Arah Investasi Dana Pensiun Menghadapi Ancaman Krisis Global” dilaksanakan di Auditorium Aljibra kampus II Univesitas Muslim Indonesia dihadiri oleh anggota dana pensiun yang tergabung dalam IDPII, dana pensiun anggota ADPI Komda 8 serta civitas akademika Universitas Muslim Indonesia. Seminar kali ini pertama kali digelar IDPII secara Hybrid dengan peserta secara daring dihadiri oleh berbagai dana pensiun dari ADPI pusat.
Ditemui usai pembukaan acara Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional IDPII selaku ketua bapak Faizal Ridwan Zamzany menilai begitu penting membahas pengelolaan Dana Pensiun Syariah. “IDPII selalu melakukan sosialisai kepada dana pensiun terutama kepada dana pensiun yang institusi pemberi kerjanya berbasis islam” katanya
“Rakernas dan Seminar kita hari ini merupakan bagian dari upaya sosialisasi kita agar dana pensiun syariah bertambah, untuk saat ini dana pensiun syariah baru berjumlah lima diantaranya ada tiga Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yaitu Dana Pensiun Syariah Rumah Sakit Islam Jakarta, Dana Pensiun Syariah Muhammadiyah dan Dana Pensiun Syariah Universitas Muhammadiyah Surakarta. lalu dua dana pensiun lainnya adalah DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yaitu DPLK Muamalat dan dana pensiun yang memiliki unit usaha syariah yaitu Dana Pensiun Bank Indonesia” tambahnya.
Sementara itu Ketua Pengurus Dana Pensiun Pemberi Kerja Ukhuwah UMI Prof. Dr. H. Muhammad Su’un, SE., M.Si., Ak., CA dalam sambutannya mengaku turut mengapresiasi acara yang dilakukan mulai tanggal 3 hingga 5 Agustus 2022 tersebut terutama dalam mendukung sosialisasi dana pensiun syariah dalam lingkup DPPK Ukhuwah UMI dan civitas akademika Universitas Muslim Indonesia secara meluas. “seminar nasional kali ini bertema Arah Investasi Dana Pensiun Menghadapi Ancaman Krisis Global, tema ini dilatarbelakangi kondisi pandemi covid 19 yang mengakibatkan ada keresahan dibidang Investasi Dana Pensiun karena dibayang-banyangi tingkat suku bunga Bank Indonesia yang relatif rendah (hanya antara 2,75%- 4,25%), Pergerakan IHSG yang tidak stabil, yield Obligasi dan SBN yang terus merosot dipasar sekunder, pelemahan rupiah, perang dagang china-US serta perang rusia – ukraina, Termasuk pemberlakuan PPKM yang tentu saja berdampak besar pada investasi. Semoga dalam seminar ini akan menghasilkan rekomendasi arah investasi Dana Pensiun kedepan akan dapat memenuhi harapan minimal target bunga teknis dengan tingkat risiko yang terukur” kata beliau dalam sambutannya.